Jumat, 15 Agustus 2014

Keputihan

                                                               


Keputihan atau Flour Albus merupakan sekresi vaginal pada wanita. Keputihan pada dasarnya dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu  keputihan normal (fisiologis) dan keputihan abnormal (patologis). Keputihan fisiologis adalah keputihan yang biasanya muncul menjelang mensturasi atau sesudah mensturasi ataupun ketika masa subur. Keputihan patologis dapat disebabkan oleh infeksi biasanya disertai dengan rasa gatal di luar. Yang sering menimbulkan keputihan ini antara lain bakteri, virus, jamur atau juga parasit. Infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat si penderita buang air kecil.

Keputihan Normal (Fisiologis)

Keputihan normal (fisiologis), sebenarnya tidak berwarna putih dan tidak tepat disebut keputihan, banyak dipengaruhi oleh sistem hormonal, sehingga banyak sedikitnya cairan/sekret vagina sangat bergantung pada siklus bulanan dan stress yang juga dapat mempengaruhi siklus datang bulan itu sendiri.

  • Cairan sekresi berwarna bening, tidak lengket dan encer.
  • Tidak mengeluarkan bau yang menyengat.
  • Gejala ini merupakan proses normal sebelum atau sesudah haid dan tanda masa subur pada wanita tertentu.
  • Pada bayi perempuan yang baru lahir, dalam waktu satu hingga sepuluh hari, dari vaginanya dapat keluar cairan akibat pengaruh hormon yang dihasilkan oleh plasenta atau uri.
  • Gadis muda kadang-kadang juga mengalami keputihan sesaat sebelum masa pubertas, biasanya gejala ini akan hilang dengan sendirinya.
  • Biasanya keputihan yang normal tidak disertai dengan rasa gatal. Keputihan juga dapat dialami oleh wanita yang terlalu lelah atau yang daya tahan tubuhnya lemah. Sebagian besar cairan tersebut berasal dari leher rahim, walaupun ada yang berasal dari vagina yang terinfeksi, atau alat kelamin luar.
  • Pada wanita hamil keputihan lebih sering timbul, karena pada saat wanita hamil, maka kekebalan tubuhnya akan menurun.
  • Pada waktu menopause dimana keseimbangan hormonalnya terganggu.
  • Pada orang tua dimana kekebalan tubuhnya sudah menurun dapat pula timbul keputihan.
Keputihan Abnormal (Patologis)
  • Keluarnya cairan berwarna putih pekat, putih kekuningan, putih kehijauan, atau putih kelabu dari saluran vagina. Cairan ini dapat encer atau kental, lengket dan kadang-kadang berbusa.
  • Cairan ini mengeluarkan bau yang menyengat.
  • Pada penderita tertentu, terdapat rasa gatal yang menyertainya serta dapat mengakibatkan iritasi pada vagina.
  • Merupakan salah satu ciri-ciri penyakit infeksi vagina yang berbahaya seperti HIV, Herpes, Candyloma (penyakit kulit kelamin)
Penyebab keputihan secara umum :
  • Ketidakseimbangan hormon
  • Gejala suatu penyakit tertentu
  • Rusaknya keseimbangan biologis dan keasaman (ph) pada lingkungan vagina
  • Sering memakai tissue saat membasuh bagian kewanitaan, sehabis buang air kecil maupun buang air besar.
  • Memakai pakaian dalam yang ketat dari bahan sintetis (bukan katun), sehingga berkeringat dan memudahkan timbulnya jamur.
  • Sering menggunakan WC umum yang kotor
  • Tidak mengganti panty liner
  • Membilas vagina dari arah yang salah, yaitu dari arah anus ke arah depan vagina 
  • Sering bertukar celana dalam/handuk dengan orang lain
  • Kurang menjaga kebersihan vagina
  • Kelelahan yang amat sangat
  • Stress
  • Tidak segera mengganti pembalut saat mensturasi
  • Sering membasuh vagina, yang harus dibasuh adalah vulva (bagian yang menggembung) dan bukan vaginanya
  • Tidak menjalani pola hidup sehat (makan tidak teratur, tidak pernah olahraga dan kurang tidur)
  • Lingkungan sanatasi yang kotor
  • Sering mandi berendam dengan air hangat dan panas, jamur yang menyebabkan keputihan lebih mungkin tumbuh di konisi hangat
  • Sering berganti pasangan dalam berhubungan sex
  • Kadar gula darah tinggi
  • Sering menggaruk vagina
Sedangkan dengan memperhatikan cairan yang keluar, kadang-kadang dapat diketahui penyebab keputihan :
  • Infeksi kencing nanah, misalnya, menghasilkan cairan kental, bernanah dan berwarna kuning kehijauan
  • Keputihan yang disertai bau busuk dapat disebabkan oleh kanker
  • Keputihan akibat jamur Candida albicans, keputihan jenis ini memiliki ciri-ciri warna putih seperti susu, cairan kental, bau tak sedap dan sangat gatal terkadang dapat menimbulkan radang pada vagina sehingga kelihatan kemerahan
  • Keputihan akibat bakteri Vaginosis atau Gardnerella, keputihan jenis ini memiliki ciri-ciri warna abu-abu, tidak terlalu kental, cairan berbuih, mengeluarkan bau yang amis, dan gatall yang mengganngu
  • Keputihan akibat parasit Trichomonas vaginalis, keputihan jenis ini memiliki ciri-ciri warna kehijauan atau kuning, cairan berbuih dan bau amis, tidak menimbulkan gatal, tetapi saat ditrekan, vagian akan terasa sakit. Keputihan ini dapat ditularkan melalui hubungan seks yang tidak sehat, perlengkapan kamar mandi atau kloset
  • Keputihan akibat virus, keputihan jenis ini dapat diakibatkan oleh virus, HIV, Herpes, atau Candyloma. Keputihan yang diakibatkan oleh jenis ini dapat memicu kanker rahim, pada keputihan herpes biasanya disertai tanda-tanda seperti luka yang melepuh, sedangkan pada keputihan candyloma disertai tanda-tanda candyloma berupa kutil-kutil yang tumbuh di vagina atau rahim. Penyakit herpes atau candyloma terkadang tidak terdeteksi secara dini, karena umumnya tanda-tandanya tidak mudah terlihat karena muncul di dalam vagina.
Makanan yang perlu di hindari :
  • Kol
  • Nanas
  • Timun
  • Terlalu banyak konsumsi telur
  • Udang
Tanaman herbal yang dianjurkan :
  • Lidah Buaya
Tumbuhan yang berkhasiat untuk bahan penyubur rambut yang dikenal dengan istirlah Aloe Vera atau lidah buaya, memiliki kandungan vitamin C dan vitamin E yang merupakan antioksidan alami. Lidah buaya memiliki kandungan antiseptik, antijamur. antibakteri dan antivirus. Lidah buaya juga dapat mengatasi keputihan karena kandungan antiseptiknya, yaitu dengan mengambil bagian dalam daging lidah buaya kemudian potong-potong dan blender, atau rebus bersama dua gelas air dengan lima lembar daun sambiloto, tunggu hingga hangat dan gunakan untuk membasuh vagina, baik dilakukan dua kali sehari.

  • Tapak Liman (Elephantophus Scaber)
Satu pohon tapak liman segar seutuhnya dicuci bersih dan dipotong-potong. Ambil seperempat genggam sambiloto, seperempat genggam meniran, tiga lembar daun sirih, satu jari kunyit, dan satu jari temu kunci. Rebus semua bahan dengan empat gelas air sampai menyusut setengahnya. Minum tiga kali sehari dengan dosis setengah gelas.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar