Senin, 11 Agustus 2014

Teknik Cek Up Palpasi

Teknik perabaan denyut nadi (palpasi), akan membawa kepada kita untuk mengetahui kondisi organ dan psikis pasien secara utuh. Kita akan mengetahui kondisi pasien apakah cenderung panas     (YANG) atau cenderung dingin (Yin) atau normal. Kita juga akan mengetahui perasaan pasien saat itu dari ritme (irama) detakkan jantungnya. Kita juga akan mengetahui kondisi organ pasien apakah terlalu lemah ataukah terlalu kuat.



Keterangan :
 No 1 untuk posisi jari telunjuk tangan kanan.
No 2 untuk posisi jari tengah tangan kanan kita
No 3 untuk posisi jari manis tangan kanan kita.

Begitu juga jika palpasi tangan kiri pasien, maka kita menggunakan tangan kiri.
Hendaknya tangan pasien diluruskan, sebahu agar palpasi lebih akurat.
Agar kita lebih sensitif dalam melakukan perabaan, maka yang digunakan untuk meraba adalah ujung jari. Perabaan dimulai dengan tekanan ringan, apakah denyut nadinya sudah terasa belum. Kemudian tekanan ditambah, apakah sudah terasa belum. Dan terakhir dengan tekanan keras, apakah denyutnya terasa atau tidak.
Denyut yang paling terasa saat kita meraba, menunjukkan kondisi nadinya, apakah saat tekanan ringan atau saat tekanan sedang atau bahkan saat tekanan keras. Untuk organ yang sehat, maka denyut nadi paling terasa saat tekanan palpasi sedang. Hal ini menunjukkan keseimbangan organ, keseimbangan kekentalan darah.
Denyut nadi atas, berhubungan dengan organ – organ yang bersifat dingin, lembek  (Yin), sedangankan denyut nadi dalam berhubungan dengan organ – organ yang bersifat panas, padat (Yang).
Jika yang terasa denyut nadi atas, hal itu menunjukkan bahwa darah terlalu cair, terlalu dingin, maka power jantung menjadi berlebihan, tekanan dan kecepatan darah naik.. Kondisi seperti ini, walaupun tidak menyebabkan munculnya endapan mineral atau kolesterol di titik – titik yang jauh dari jantung, tetapi tekanan yang tinggi bisa menyebabkan organ –organ yang lain menjadi radang, pembuluh kapiler pecah, stroke.
Nadi atas menyebabkan kerja organ menjadi berlebihan, sebagai keseimbangan terhadap tekanan dan aliran darah yang lebih tinggi, juga sebagai sistim keseimbangan agar tubuh yang terlalu dingin (Yin) bisa secepatnya kembali normal (suhunya naik).  Jika tubuh terlalu Yin, maka kulit kita akan banyak mengeluarkan keringat, sebagai reaksi keseimbangan agar secepatnya normal, dan sebagai reaksi alami kita akan merasa gerah, panas karena suhu tubuh lebih dingin dari pada suhu luar.
Jika yang terasa denyut nadi dalam, menunjukkan bahwa darah terlalu kental, terlalu panas menyebabkan aliran darah menjadi lebih lambat, terjadi pengendapan mineral dan racun di daerah – daerah yang jauh dari jantung, volume aliran darah ke organ menurun yang bisa menyebabkan melemahnya organ karena kekurangan makanan. Untuk menjaga hal tersebut maka jantung harus bekerja lebih keras, agar semua organ bisa teraliri darah dengan volume yang cukup. Hal ini bisa menyebabkan jantung terlalu lelah,  bengkak  yang berujung gagal jantung.
Nadi dalam menjadikan proses metabolisme menjadi lebih lambat, sehingga menimbulkan banyak angin di dalam darah (pembuangan sisa metabolisme lambat) dan bisa menimbulkan radang jaringan. Kejadian ini menjadikan tubuh lebih panas dan sebagai reaksi alami kita merasa kedinginan, karena suhu tubuh menjadi lebih tinggi dari suhu luar.
Ketika kita melakukan aktifitas lari – lari, maka paru – paru kita bekerja lebih cepat dalam menghirup oksigen, agar peningkatan kebutuhan oksigen otot, tetap tercukupi. Sebagai keseimbangannya maka jantung akan berdetak lebih cepat, agar aliran darah meningkat untuk mensuplai oksigen ke otot dan mengangkut sisa – sisa metabolisme. Maka keringat pun menjadi lebih banyak karena aktifitas tersebut.
Sebaliknya ketika kita tidur, aktifitas semua organ menurun, pernafasan kita pun melambat dan sebagai keseimbangannya maka jumlah detakan jantung pun menurun.
Dalam kondisi normal, tubuh yang sehat memiliki jumlah detakan jantung antara 60 – 80 kali dalam satu menit.
Jika dalam kondisi normal jumlah detakan jantung melebihi 80 kali dalam satu menit, hal tersebut mengindikasikan bahwa ada gangguan pada penyerapan oksigen oleh paru – paru, mungkin karena sakit asma, bronkitis atau TBC. Tetapi kalau tidak ada gangguan dalam paru – parunya, berarti ada gangguan psikis yang menyebabkan hormon tak seimbangan.
Jika jumlah detakan jantung dalam satu menit kurang dari 60 kali, menunjukkan orang tersebut sangat  kurang aktifitas fisiknya. Biasanya hal ini dialami oleh mereka yang sedang sakit dan hanya tidur – tiduran atau duduk duduk saja. Kurangnya aktifitas fisik bisa menyebabkan menurunnya fungsi limpa.

Tangan Kanan :
1.      Atas          : Usus Besar
    Dalam        : Paru paru
2.      Atas          : Lambung
      Dalam      : Limpa / Pankreas
3.      Atas          : Triple warmer
      Dalam      : Heart Governor.
  
Tangan Kiri :
1.      Atas       : Usus Halus
         Dalam   : Jantung
2.      Atas       : Kandung Empedu
         Dalam   : lever
3.      Atas       : Kandung kemih

         Dalam   : Ginjal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar