Teknik perabaan
denyut nadi (palpasi), akan membawa kepada kita untuk mengetahui kondisi organ
dan psikis pasien secara utuh. Kita akan mengetahui kondisi pasien apakah
cenderung panas (YANG) atau cenderung
dingin (Yin) atau normal. Kita juga akan mengetahui perasaan pasien saat itu
dari ritme (irama) detakkan jantungnya. Kita juga akan mengetahui kondisi organ
pasien apakah terlalu lemah ataukah terlalu kuat.
Keterangan :
No 1 untuk posisi jari telunjuk tangan
kanan.
No 2 untuk posisi
jari tengah tangan kanan kita
No 3 untuk posisi
jari manis tangan kanan kita.
Begitu juga jika palpasi tangan kiri
pasien, maka kita menggunakan tangan kiri.
Hendaknya tangan pasien diluruskan,
sebahu agar palpasi lebih akurat.
Agar kita lebih
sensitif dalam melakukan perabaan, maka yang digunakan untuk meraba adalah
ujung jari. Perabaan dimulai dengan tekanan ringan, apakah denyut nadinya sudah
terasa belum. Kemudian tekanan ditambah, apakah sudah terasa belum. Dan terakhir
dengan tekanan keras, apakah denyutnya terasa atau tidak.
Denyut yang paling
terasa saat kita meraba, menunjukkan kondisi nadinya, apakah saat tekanan
ringan atau saat tekanan sedang atau bahkan saat tekanan keras. Untuk organ
yang sehat, maka denyut nadi paling terasa saat tekanan palpasi sedang. Hal ini
menunjukkan keseimbangan organ, keseimbangan kekentalan darah.
Denyut nadi atas,
berhubungan dengan organ – organ yang bersifat dingin, lembek (Yin), sedangankan denyut nadi dalam
berhubungan dengan organ – organ yang bersifat panas, padat (Yang).
Jika yang terasa
denyut nadi atas, hal itu menunjukkan bahwa darah terlalu cair, terlalu dingin,
maka power jantung menjadi berlebihan, tekanan dan kecepatan darah naik..
Kondisi seperti ini, walaupun tidak menyebabkan munculnya endapan mineral atau
kolesterol di titik – titik yang jauh dari jantung, tetapi tekanan yang tinggi
bisa menyebabkan organ –organ yang lain menjadi radang, pembuluh kapiler pecah,
stroke.
Nadi atas
menyebabkan kerja organ menjadi berlebihan, sebagai keseimbangan terhadap
tekanan dan aliran darah yang lebih tinggi, juga sebagai sistim keseimbangan
agar tubuh yang terlalu dingin (Yin) bisa secepatnya kembali normal (suhunya
naik). Jika tubuh terlalu Yin, maka
kulit kita akan banyak mengeluarkan keringat, sebagai reaksi keseimbangan agar
secepatnya normal, dan sebagai reaksi alami kita akan merasa gerah, panas
karena suhu tubuh lebih dingin dari pada suhu luar.
Jika yang terasa
denyut nadi dalam, menunjukkan bahwa darah terlalu kental, terlalu panas
menyebabkan aliran darah menjadi lebih lambat, terjadi pengendapan mineral dan
racun di daerah – daerah yang jauh dari jantung, volume aliran darah ke organ
menurun yang bisa menyebabkan melemahnya organ karena kekurangan makanan. Untuk
menjaga hal tersebut maka jantung harus bekerja lebih keras, agar semua organ
bisa teraliri darah dengan volume yang cukup. Hal ini bisa menyebabkan jantung
terlalu lelah, bengkak yang berujung gagal jantung.
Nadi dalam
menjadikan proses metabolisme menjadi lebih lambat, sehingga menimbulkan banyak
angin di dalam darah (pembuangan sisa metabolisme lambat) dan bisa menimbulkan
radang jaringan. Kejadian ini menjadikan tubuh lebih panas dan sebagai reaksi
alami kita merasa kedinginan, karena suhu tubuh menjadi lebih tinggi dari suhu
luar.
Ketika kita
melakukan aktifitas lari – lari, maka paru – paru kita bekerja lebih cepat
dalam menghirup oksigen, agar peningkatan kebutuhan oksigen otot, tetap
tercukupi. Sebagai keseimbangannya maka jantung akan berdetak lebih cepat, agar
aliran darah meningkat untuk mensuplai oksigen ke otot dan mengangkut sisa –
sisa metabolisme. Maka keringat pun menjadi lebih banyak karena aktifitas
tersebut.
Sebaliknya ketika
kita tidur, aktifitas semua organ menurun, pernafasan kita pun melambat dan
sebagai keseimbangannya maka jumlah detakan jantung pun menurun.
Dalam kondisi
normal, tubuh yang sehat memiliki jumlah detakan jantung antara 60 – 80 kali
dalam satu menit.
Jika dalam kondisi
normal jumlah detakan jantung melebihi 80 kali dalam satu menit, hal tersebut
mengindikasikan bahwa ada gangguan pada penyerapan oksigen oleh paru – paru,
mungkin karena sakit asma, bronkitis atau TBC. Tetapi kalau tidak ada gangguan
dalam paru – parunya, berarti ada gangguan psikis yang menyebabkan hormon tak
seimbangan.
Jika jumlah detakan
jantung dalam satu menit kurang dari 60 kali, menunjukkan orang tersebut
sangat kurang aktifitas fisiknya.
Biasanya hal ini dialami oleh mereka yang sedang sakit dan hanya tidur –
tiduran atau duduk duduk saja. Kurangnya aktifitas fisik bisa menyebabkan
menurunnya fungsi limpa.
Tangan Kanan :
1. Atas : Usus Besar
Dalam :
Paru paru
2. Atas :
Lambung
Dalam :
Limpa / Pankreas
3. Atas :
Triple warmer
Dalam :
Heart Governor.
Tangan Kiri :
1. Atas :
Usus Halus
Dalam : Jantung
2. Atas :
Kandung Empedu
Dalam :
lever
3. Atas :
Kandung kemih
Dalam :
Ginjal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar